jam

Sabtu, 20 September 2008

Realita mudik dan Rock `n Roll


Pembangunan dan lahan pekerjaan yang tidak merata, menyebabkan pemusatan masyarakat pada beberapa kota besar di Indonesia, juga Urbanisasi secara besar. Masyarakat dari berbagai pelosok daerah berduyun duyun memenuhi kota. Pada saatnya, mereka juga perlu kembali ketanah asalnya.
Kebudayaan yang mungkin hanya ada di sesikit negara, dan ekstrimnya terjadi di Indonesia ini lazim terjadi pada hari hari atau sebulan sebelim lebaran. Dan inilah yang disebiut mudik.
Seperti Rock `n Roll, budaya ini menjadikannya menarik untuk diberitakan. Keras seperti Rock `n Roll, berita kecelakaan, kemacetan mewarnai media . Menyenangkan seperti Rock `n Roll , setelah berhasil melawan ganasnya perjalanan, pemudik bisa menikmati hari kemenangan bersama sanak keluarga di tanah asal.
Tak ada yang salah dengan tradisi ini, namun pemerintah dan pemudik perlu memperhatikan nilai keamanan, keselamatan dan kenyamatan perjalanan, sehingga arus mudik bisa lancar.

posted by Martiadi Ilham

Jumat, 19 September 2008

Mudik? Perlu Gak?

Mudik? Bukannya pemeran Jaenab disinetron si Doel? Oh bukan ya? Pemeran Jaenab disinetron Si Doel namanya Maudi K. Heuks… Heuks… Heuks… Nggak lucu akh. Mudik, ya? Mudik, dieja M U D I K. He… He… He…

Jika difikir-fikir, kenapa kebanyakan orang senang mudik saat bulan Ramadhan, apalagi menjelang Idul Fitri. Seolah-olah mudik jadi hobi berjamaah saat bulan Ramadhan. Padahal mudik dihari-hari biasa pun bisa, malah akan jauh lebih nyaman jika mudik tidak saat bulan Ramadhan. Sepertinya Ramadhan tanpa mudik terasa kurang afdol, apalagi berlebaran tidak dengan keluarga di kampung halaman akan terasa hampa.

Kalau begitu apa salahnya mudik? Toh tujuannya pun jelas dan baik, yaitu ingin bersilaturahmi dengan keluarga. Hal yang salah, bukan boleh mudik atau tidak tapi cara mudik itu sendiri dan akibat yang ditimbulkan dengan mudik yang serentak. Mungkin banyak orang yang setuju, bahwa banyak pemudik yang kurang memperhatikan keselamatan diri mereka sendiri, entah itu bagi mereka yang membawa kendaraan seperti motor atau sarana transportasi umum seperti kereta atau bus. Di samping itu ada sebagian pemudik yang memaksakan diri untuk meminjam uang dalam jumlah yang banyak, agar terlihat “wah” di kampong halaman.

Tetapi melalui kebiasaan mudik juga, para pemudik berupaya mempererat hubungan kekeluargaan di antara sesama melalui jalinan silaturahmi dan budaya saling mengunjungi. Sementara makna ekonomi dari mudik Lebaran dapat diamati melalui kebiasaan untuk membawa hasil kerja selama di perantauan sehingga dapat mempengaruhi dinamika gerak perekonomian di desa.

Jika melihat kebiasaan mudik yang serentak seperti ini, bisa jadi mudik di bulan Ramadhan akan menjadi tradisi dan budaya bahkan gaya hidup bagi masyarakat kota dan perantau. Lalu, apakah mudik itu perlu atau tidak? Apakah mudik itu penting atau tidak? Tergantung pada diri masing-masing.

By : Iwan Setiawan

BELAJAR DAKWAH DARI PUSDAI

Ramadhan 1429 H kali ini, bidang KIK Pusdai Jabar membuat kegiatan Training Retorika Dakwah dan Training Jurnalistik Dakwah. Acara berlangsung di ruang seminar Pusdai Jabar, tanggal 12-13 September 2008 mulai jam 08.00-17.30 WIB. Materi dalam acara ini disampaikan H. Asep S Muhtadi, H. Usep Romli HM, AS Haris Sumadiria, dan ASM Romli. Pemateri membahas hal-hal penting bagi seseorang untuk berdakwah. “acara ini diselenggarakan untuk mencetak kader-kader Bil Khitobah dan Bil Qolam”. Ujar Romel, Ketua panitia pelaksana.

By : Iwan Setiawan

Training Retorika dan Jurnalistik Dakwah

Bidang KIK Pusdai Jabar menyelenggarakan Seminar tentang Training Retorika Dakwah “Public Speaking for Dakwah”, dan Training Jurnalistik Dakwah “Diklat Dakwah Bilqolam”. Didakan pada jum'at (12-13/09) dan (19-20/09) di Ruang Seminar Pusdai Jabar jl. Diponegoro 63 Bandung mulai jam 08.00-17.30 WIB. Acara ini diisi oleh H. Asep S. Muhtadi, H. Usep Romli HM, AS Haris Sumadiria, dan ASM Romli.

by : Ginan Taufik

artikel mudik

MUDIK....??


Mudik bukan menjadi hal yang asing bagitelinga kita semua. Setiap idul fitri tiba, masyarakat berduyun-duyun memadati jalan raya. Warga yang berpulang ke kampung halamannya masing-masing tidak lupa membawa bekal makanan maupun pakaian. Semua moda trasnportasi penuh dijajali pemudik, baik itu trasnportasi via darat, laut, maupun udara.

Tidak ada anjuran dalam islam, namun budaya mudik sudah dilaksanakan sejak dulu hingga kini. Masyarakat rela berdesakan dalam kerumunan orang yang akan mudik juga. Setiap tahun pasti kita melihat adanya kemacetan yang mengular saat arus mudik dan arus balik tiba. Mobil-mobil pibadi maupun umum merayap untuk melewati rute mudik. Setiap jalan yang rawan kemacetan, seperti di jalan Nagrag, dan Pantura menjadi salah satu titik kemacetan. Tidak aneh bila di titik-titik rawan kemacetan itu terjadi kecelakaan, ataupun mobil mogok yang menambah kemacetan. Tidak terhitung jumlah kecelakaan di jalan raya karena kelalaian manusia. Maka dari itu, persiapkanlah segala sesuatunya sebelum bepergian. Periksa segala sesuatunya baik itu mesin, rem, dan lainnya, agar anda tehindar dari kecelakaan akibat kesalahan teknis.

Namun hal itu tidak sedikitpun menyurutkan semangat para pemudik demi bertemu dengan sanak saudara di kampung halaman. Di hari kemenangan, mereka ingin bercengkrama membagi kebahagiaan, dan membersihkan diri dari segala kesalahan.

by : Ginan taufik

Mudik sudah menjadi fenomena tiap penghujung bulan suci Ramadan.

Mudik adalah sebuah tradisi turun temurun dari zaman dulu, kebiasaan pulang kampung ini selalu dilakukan bagi orang-orang yang hijrah dari kampung mereka ke kota lain rata-rata untuk mencari pekerjaan. Sebelum hari raya idul fitri datang orang-orang berbodong-bodong membeli tiket agar tidak kehabisan.

2 minggu sebelum idul fitri orang-orang sudah mulai meninggalkan aktifitas pekerjaan mereka untuk pulang kampung. Inilah dimulainya kemacetan lalu lintas jalur darat, yang ditakutkan bagi sebagian orang dari kemacetan ini adalah sering terjadinya kecelakaan lalu lintas, meskipun banyak sekali petugas yang diturunkan namun tetap saja kecelakaan tidak bisa dihindari, ini dikarenakan pengendara kurang mematuhi lalu lintas atau pengendara kurang konsentrasi dalam mengemudi.

Tahun kemarin banyak sekali pasilitas bagi para pemudik untuk beristirahat sejenak, seperti pos polisi atau pos telefon seluler yang menyediakan fasilitas yang cukup nyaman bagi para pemudik yang ingin beristirahat, kesempatan digunakan bagi perusahaan seluler untuk mempromosikan perusahaan mereka kepada para pemudik, seperti kartu perdana atau fasi;litas lainnya yang perusahaan tersebut tawarkan. Apakah tahun ini akan ada lagi fasilitas seperti itu, kita lihat saja nanti di penghujung bulan suci ramadhan.

Posting by : Kusuma Wardhani

Training Retorika Dakwah (Public Speaking for Dakwah)

KIK Pusdai Jabar menyelenggarakan seminar mengenai Training Retorika Dakwah (Public Speaking for Dakwah) pada 12-13 September 2008 dan Training Jurnalistik Dakwah (Diklat Dakwah Bil Qolam) pada 19-20 September 2008 pada pukul 08.00-17.30 WIB di Jln.Diponegoro 63 Pusdai Jabar Bandung dengan menghadirkan H.Asep S. Muhtadi, H.Usep Romli HM, AS Haris Sumadiria, ASM.Romli sebagai pematerinya. Materi Training Retorika Dakwah diantaranya Basics of Public Speaking (Problematika Dakwah Bil Lisan), Teknik Pidato : Opening, Delivery and Closing,dll. Lalu materi Training Jurnalistik Dakwah diantaranya Teknis Menulis, Teknik Reportase : Dakwah dalam Berita dan masih banyak lagi materi-materi lainnya yang menarik.

Posting By : Lyza Camellia

Mudik Telah Tiba

Mudik merupakan suatu tradisi dimana orang-orang desa yang merantau ke kota harus kembali ke kampung halaman di saat Hari Raya Idul Fitri, Natal, dsb.

Tidak ada kewajiban untuk mudik tetapi ada keharusan untuk kita bisa menjaga tali silaturahmi dengan baik. Untuk itu mudik penting bagi perantau. Selain menjaga silaturahmi dengan keluarga juga mengingatkan tempat dimana kita pernah berpijak saat di lahirkan hingga dewasa ini.

Setiap menjelang hari raya, perantau sibuk mempersiapkan dirinya untuk mudik ke kampung halaman. Banyak orang mudik dalam waktu yang bersamaan hingga perjalanannya sering mengalami kemacetan karena arus mudik yang berlawanan arah.

By : Lyza Camellia

Senin, 15 September 2008

Training Retorika Dakwah dan Jurnalistik Dakwah

KIK Pusdai Jabar menyelenggarakan seminar training retorika dakwah dan training jurnalistik dakwah diselenggarakan pada 12-13 dan 19-20 September 2008 pukul 08:00-17:30 WIB di ruang seminar Pusdai Jabar Jln. Ponegoro 63 Bandung dengan pemateri H.Asep S. Muhtadi, H.Usep Romli HM, AS. Haris Sumadiria, dan ASM Romli. Materi yang disampaikan berhubungan dengan komunikasi dan kejurnalistikan diantaranya pembahasan tentang teknis menulis, artikel dakwah, dan ada juga teknik reportase.

Posted by:Kusuma Wardhani



Jumat, 12 September 2008

Training Dakwah(Jurnalistik) Pusdai


Menyemarakan Ramadhan 1429H, bidang KIK PUSDAI jawa barat mengadakan kegiatan latihan/training bertajuk "TRaining Retorika Dakwah(Publik Speaking of Dakwah)&Traininng jurnalistik Dakwah(Diklat Dakwah Bil Qalam). Dengan pemateri H.Asep S Muhtadi dkk, kegiatan ini dimaksudkan untuk mencetak kader Da`i bil Khitoba& Bil Qalam serta untuk memberikan kesadaran bagi para insan Muslim tetang pentingnya syiar Islam. Materi yang diberikan yang berhubungan dengan Retorika Dakwah misalnya : Basic of Publik Speaking, teknik Pidato dll. Lalu untuk training jurnalistik Dakwah, materi yang diberikan antara lain: Dakwah tanpa mimbar,Tekhnik menulis dll. Kegitan ini akan dilaksanakan di ruang seminar PUSDAI Jabar pada tanggal 12-20 September, dari pukul 08.00 s/d 17.30 .

Posted By Martiadi ILham